Penjualan Mobil Listrik Lebih Laris dari Mobil Hybrid, Pengamat Ungkap Alasannya

Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia merilis data penjualan mobil nasional sevara wholesales periode Januari hingga Agustus 2022.

Penjualan ini mencakup segmen mobil listrik dan mobil hybrid, di mana penjualan mobil listrik lebih laris ketimbang mobil hybrid.

Menurut akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Pasaribu, pengetahuan masyarakat yang semakin luas tentang EV menjadi alasan mengapa mobil listrik lebih laris dari mobil hybrid.

Padahal mobil hybrid ini menjadi salah satu model yang tepat untuk memperkenalkan elektrifikasi di Tanah Air.

“Melalui media internet, masyarakat semakin paham bahwa masa depan mobilitas manusia itu ada di kendaraan pure electric, bukan di kendaraan hybrid.

Bagi pembeli, kendaraan hybrid nampaknya dilihat hanya sekadar varian lain dari kendaraan BBM, bukan kendaraan yang benar-benar baru,” kata Yannes, dikutip dari Antara hari ini, Senin, 19 September 2022.

Yannes juga mengungkapkan peningkatan penjualan mobil listrik ini turut didukung Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 yang disahkan pada 13 September lalu.

Beleid tersebut mengatur tentang penggunaan kendaraan listrik sebagai kendaraan dinas pemerintah pusat hingga pemerintah daerah.

“Hal ini membuat masyarakat semakin yakin bahwa kendaraan pure EV masa depan kendaraan di Indonesia,” ucapnya.

Berdasarkan data Gaikindo, mobil listrik seperti Wuling Air ev Standard dan Long Range berhasil terjual masing-masing 173 unit dan 648 unit.

Kemudian ada Hyundai Ioniq 5 Signature Extended yang laku sebanyak 482 unit.

Sednagkan mobil hybrid seperti All New Toyota Corolla Altis 1.8 Hybrid secara kumulatif terjual 130 unit.

Lalu ada Nissan Kicks E-Power yang terjual sebanyak 344 unit.

DICKY KURNIAWAN | ANTARA Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.