Inilah yang Terjadi jika Kendaraan Gonta-ganti Jenis BBM

Mesin loyo dan boros adalah dampak nyata dari gonta-ganti jenis BBM.

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) membuat sebagian orang beralih menggunakan jenis BBM lain.

Padahal, gonta-ganti jenis BBM bisa jadi masalah untuk kendaraan.

Pertama, setiap mesin punya nilai kompresi yang berbeda.

Dilansir dari laman suzuki.co.id, pada umumnya nilai kompresi setiap mesin telah disesuaikan dengan bahan bakar yang ada di pasaran.

Saat gonta-ganti BBM inilah yang mengharuskan mesin akan menyesuaikan kembali kompresinya.

Efek buruknya performa mesin loyo, mesin mudah rusak, bahkan sulit dihidupkan.

Kedua, masalah bisa muncul juga karena pengguna sering gonta-ganti merek BBM.

Pasalnya, setiap produsen punya konfigurasi yang berbeda.

Nah, saat jenis BBM dari produsen yang berbeda dicampurkan, perbedaan konfigurasi inilah yang bisa membuat mesin kaget dan menimbulkan masalah di dalamnya.

Selaras dengan itu, dilansir dari laman astramotor.co.id, seorang peneliti dari Jerman mengatakan penggantian ataupun pencampuran jenis BBM dalam kurun waktu yang singkat tidak akan memaksimalkan performa mesin, utamanya sepeda motor.

Apalagi saat kendaraan yang punya spesifikasi tertentu, seperti harus menggunakan BBM dengan oktan tinggi.

Saat BBM beroktan rendah digunakan pada kendaraan spesifikasi tersebut, bakal menimbulkan ‘knocking’ yang tinggi.

Masalah tersebut juga tertaut pada penyesuaian kompresi mesin yang bakal menyesuaikan kembali secara otomatis.

Mesin modern memang punya kapasitas ini.

Caranya dengan memajukan waktu pengapian mesin.

Namun, jika gonta-ganti jenis BBM, dampak buruk lain yang mungkin diterima adalah borosnya konsumsi BBM pada kendaraan.

RAHMAT AMIN SIREGAR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *