Emil Dardak: Harga Pangan Jawa Timur Sudah Deflasi, Bukan Inflasi
Emil Elestianto Dardak menilai Jawa Timur hingga saat ini tetap menjadi lokomotif perekonomian nasional dengan kontribusi sebesar 14,30 persen.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menilai daerahnya hingga saat ini tetap menjadi lokomotif perekonomian nasional dengan kontribusi sebesar 14,30 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia dan menyumbang sebesar 25,30 persen atas produk domestik regional bruto (PDRB) pulau Jawa.
“Kalau dilihat komoditas pangan saja, kami sudah bisa mencatatkan deflasi bukan inflasi,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah Pengendalian Inflasi 2022, dikutip dari video YouTube Bank Indonesia pada Rabu, 14 September 2022.
Ia menguraikan komoditas Jawa Timur penyumbang deflasi lebih besar dibandingkan dengan komoditas penyumbang inflasi.
Komoditas penyumbang deflasi Jawa Timur pada Agustus 2022, di antaranya bawang merah dengan andil -0,16 persen, cabai rawit -0,16 persen, daging ayam ras -0,07 persen, serta minyak goreng -0,05 persen.
Sedangkan komoditas penyumbang inflasi Jawa Timur pada Agustus 2022, yaitu Akademi/Perguruan Tinggi dengan andil 0,17 persen, Sekolah Dasar 0,15 persen, Beras 0,05 persen, dan tarif listrik 0,02 persen.
Adapun inflasi Agustus 2022 di Jawa Timur saat ini berada di level 0,09 persen secara month to month (mom).
Sedangkan secara year on year sebesar 5,20 persen.
Sementara itu inflasi di kota terbesar di Jawa Timur, Surabaya secara mom mencapai 0,26 persen.
Sedangkan deflasi terdalam terjadi di Sumenep sebesar 1,13 persen dan deflasi terendah terjadi di Kediri yaitu sebesar 0,01 persen.
Emil berujar Pemerintah Jawa Timur menyadari pertumbuhan itu harus diimbangi dengan upaya pengendalian inflasi, namun menurutnya kondisi saat ini telah memberikan gambaran bagaimana geliat setiap elemen dan sektor perekonomian di Jawa Timur mulai bisa pulih akibat krisis pandemi.
Pertumbuhan ekonomi pada triwulan kedua 2022 di Jawa Timur pun tumbuh 5,75 persen saat pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,44 persen secara yoy.
Angka pertumbuhan tersebut paling besar dibandingkan provinsi lainnya di Pulau Jawa.
Di atas level pertumbuhan ekonomi Banten yaitu 5,70 persen, Jawa Barat 5,68 persen, Jawa Tengah 5,66 persen, DKI Jakarta 5,59 persen, dan Yogyakarta sebesar 5,20 persen.
RIANI SANUSI PUTRI Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini