Cerita Ina Thomas Menyelamatkan Anaknya, Axel Matthew Thomas, ketika Terjerat Kasus

Ina Thomas dan suaminya membawa anak-anak tinggal di London sampai kesehatan mental mereka pulih.

Ina Thomas mengakui bahwa kelemahan terbesarnya adalah anak.

Jadi ketika anaknya dengan aktor Jeremy Thomas, Axel Matthew Thomas, terjerat kasus, dia mengalami masalah kesehatan mental hingga butuh waktu empat tahun untuk memulihkan diri.

Hal itu diungkapkan model dan aktris berusia 47 tahun itu saat berbincang-bincang dengan Maia Estianty dalam video “Ina Thomas, Jeremy Thomas dan Keluarga Lewati Masa Sulit Bersama!! Anak-anak Harus Dirangkul..” yang diunggah di kanal Youtube Maia Aleldul TV, Selasa, 9 Agustus 2022.

Dalam video, Maia bertanya bagaimana di melewati masa sulit ketika Axel terjerat kasus.

Untuk diketahui, Axel Matthew Thomas tersandung kasus narkoba jenis Happy Five pada 2017.

Ia diringkus aparat Satres Narkotika Polres Bandara Soekarno Hatta ketika berada di sebuah hotel.

Mendengar kabar itu, saat itu Ina langsung lemas.

Tapi dia sudah tahu apa yang harus dia lakukan.

“Pada saat itu terjadi, yang ada di kepala adalah aku harus merangkul anakku, aku harus menyelamatkan dia dari dunia luar, misalkan dari orang yang menilai, orang yang tidak tahu cerita sebenarnya, bahkan mental helath aku sendiri jadinya tidak sehat,” kata dia.

Pada saat itu, Ina menghabiskan waktu selama empat bulan di kamar.

Teman-temannya datang silih berganti, tapi dia tak mau menemui karena dia hanya mau berkomunikasi dengan Tuhan dan anaknya.

Ina dan Jeremy akhirnya memutuskan membawa Axel dan adiknya, Valerie Thomas, ke London untuk menghindari berita-berita kasus Axel.

Selama di London mereka menyembuhkan diri.

Mereka saling mengisi dan berdamai dengan diri sendiri.

“Tapi sekarang puji Tuhan, kami udah kuat.

Cuma kami bertiga, aku, Valerie, dan Mathew masih memiliki sifat introvert.

Jeremy kan tenang dia bisa mengatasi segala hal.

Dia memang yang membuat kita semua merasa ada pelindung, ada guardian angel, suami dan papanya,” kata dia.

Kasus ini memberi pelajaran bagi dia dan keluarganya bahwa teman juga harus dipilih.

Jika dulu dia menasihati anak-anaknya agar tidak boleh memilih teman dan tidak boleh sombong, tapi ternyata sekarang tidak bisa seperti itu.

“Ternyata dengan apa yang sudah kita alami, anak sudah dewasa, memilih temen itu harus,” kata Ina Thomas.

“Jadi aku berpikir lebih baik memiliki teman sedikit tapi berkualitas begitu pun anak-anak.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *